Kamis, 26 Mei 2011

Kisah Kasih Sayang Seorang Ibu


Adakalnya kita lupa dan tak menyadari betapapun mahalnya pengorbanan seorang ibu. Meskipun ada yang mengatakan, "Itu dulu.... Waktu itu aku belum bisa merasakannya". Tapi kini kita sudah dewasa dan bisa membayangkan bila itu terjadi pada kita, tentu tidaklah mudah. Dan karena itulah sesosok ibu terlihat lebih dari seorang ayah, seperti kisah berikut:

Seorang anak mendatangi ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makan malam di dapur. Ia menyerahkan secarik kertas, setelah sang ibu mengeringkan tangan dengan celemek yang menempel di dadanya !
ia mulai membaca daftar yang tertulis di kertas itu..

"Ongkos memotong rumput Rp 10.000..."
"Ongkos membersihkan kamar Rp 2.500..."
"Ongkos belanja keperluan di toko Rp 2.500..."
"Ongkos menunggu adik ketika ibu keluar Rp 2.500..."
"Ongkos membuang sampah Rp 2.500...!!!"
"Jadi jumlah semuanya Rp 20.000"...!

Lalu sang ibu menatap wajah anaknya sejenak, lalu membalik kertas dan menulisnya.
"Sembilan bulan aku membawamu ke sana ke mari dalam kandungan tempat engkau tumbuh semakin besar, biayanya GRATIS..."
"Bertahun-tahun aku membesarkanmu GRATIS..."
"Berulang kali aku bangun malam karena merawatmu GRATIS..."
"Do'a dan air mata untuk keselamanmu GRATIS..."
"Makanan??, Pakaian??, mainan?, termasuk membersihkan ingusmu GRATIS...??!!"

"Nak, Kalau semua engkau jumlahkan! Biaya kasih sayang ibu kepadamu semuanya "GRATIS".
Lalu Meneteslah air mata si anak, kemudian ia memeluk ibunya sembari mengatakan, "IBU....AKU MENCINTAIMU".


Nb:
Sifat seorang ibu, Selalu memberi tanpa mengharap balasan, Ridho Tuhan tergantung pada ridho kedua orang tua, Dan kemarahan Tuhan tergantung pada kemarahan kedua orang tua.
"HUMMA JANNATUKA WA NARUKA" :
Mereka berdua adalah surgamu atau nerakamu.







☻ (Doc. Of Notes-Iphe-Grieveing.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar